Kematian Akibat Demam Berdarah

| |


Bagaimana terjadinya kematian akibat demam berdarah? 
Awalnya adalah terjadi infeksi dengue yang disebut demam dengue yaitu dimulai dengan masuknya vektor berupa nyamuk aedes aegypti yang membawa virus ke dalam tubuh manusia, Kebanyakan  terjadi pada anak-anak kurang dari umur 15 tahun, yaitu dengan mengalami demam ringan atau tanpa adanya gejala dan biasanya tidak bisa dibedakan dengan demam pada penyakit lainnya. Ciri khas pada keadaan ini adalah
  • Bisa sembuh sendiri
  • Bersifat sementara
  • Adanya demam yang terjadi setelah periode masuknya virus sampai timbul gejala yaitu 4-7 hari.
  • Pada anak yang lebih muda, mungkin akan disertai dengan ruam pada kulit
Pada pasien yang lebih tua, penyakit juga mungkin ringan atau mungkin lebih berat, dengan adanya;
  • Demam tinggi yang mendadak
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada daerah samping mata
  • Nyeri tubuh yang luas (baik otot dan tulang)
  • Lemah, muntah, sakit tenggorokan, perubahan sensasi rasa, dan ruam.
Nyeri tulang dan adanya demam tersebut berlangsung selama 2-7 hari dan setelah itu kebanyakan penderita perlahan membaik. Virus dengue akhirnya menghilang dari aliran darah bersamaan dengan demam yang menurun
Sekitar sepertiga penderita dengan demam dengue mungkin memiliki gejala-gejala perdarahan ringan, termasuk petechiae (titik merah kecil pada kulit tubuh yang disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler yang berskala kecil), perdarahan gusi, dan tes tourniquet (tes untuk  petechie) menunjukkan adanya >20 petechiae di daerah lengan tangan dengan ukuran 2,5cm x 2,5cm),oleh karenanya demam dengue jarang fatal.

Karena penanganan yang terlambat demam dengue bisa berkembang menjadi Demam berdarah dengue atau lazimnya disbut demam berdarah. Fitur kritis dari demam berdarah adalah adanya kebocoran plasma darah dari dalam pembuluh darah keluar pembuluh darah, hal ini terjadi karena adanya celah pada sel pembuluh darah disekitar jaringan pembuluh darah tepi dengan tidak adanya proses keradangan . Demam berdarah biasanya dimulai dengan gejala awal seperti demam dengue yaitu terjadi demam sementara dengan suhu ≤ 40°C seperti pada demam dengue dan berlangsung sekitar 2-7 hari. Namun, pada orang dengan demam berdarah suhu tubuh yang tinggi dapat muncul kembali, memberikan gambaran bifasik atau pelana kuda  
Seiring dengan demam bifasik ini, penderita dengan demam berdarah terjadi penurunan secara cepat dari sel pembekuan darah dan terjadi peningkatan sel darah merah sekitar 20% dari normal
Akibat fenomena perdarahan tersebut, penderita dengan demam berdarah bisa mengalami kegagalan sirkulasi darah dan terjadi pembesaran hati. Perbedaan  utama  antara demam dengue dan demam berdarah dengue adalah adanya kebocoran pembuluh darah yang ditandai dengan adanya hemokonsentrasi  (pengumpulan sel darah merah) sehingga dapat mengakibatkan kehilangan aliran darah  pada pembuluh darah dan disebut dengan Dengue Shock Syndrome yaitu dengan timbul gejala :
  • Penurunan tekanan darah 
  • Beda sistole (tekanan darah atas) dan  diastole (tekanan darah bawah) sempit yaitu < 20 mmHg dan akhirnya terjadi syok serta kematian jika tidak dirawat.  
  • Kematian dapat terjadi 8-24 jam setelah munculnya tanda-tanda kegagalan sistem peredaran darah.  
  • Yang paling umum adalah didapatkan temuan klinis akibat syok yaitu penurunan suhu tubuh, sakit perut, muntah, dan gelisah.

3 komentar:

Puji Antoro mengatakan...

artikelnya rapi banget,lam kenal ya :D

Anonim mengatakan...

kok aku gak mudeng dengan isi artikel kamu ya..

jerimau mengatakan...

maaf klo ejaanya terlalu formal, tapi saya sudah mengedit agar lebih mudah dipahami

Posting Komentar